Analisis Yuridis Konsolidasi Tanah Pedesaan Atas Tanah Ulayat Masyarakat Hukum Adat

Regen Manik, Idham Idham

Abstract


The implementation of rural land consolidation is carried out in accordance with the existing stages, as well as with the existing implementation instructions. The implementation of land consolidation has benefits for landowners affected by consolidation, among others: land becomes organized in terms of shape, area and location, increased benefits and value of land, the environment is well organized, does not incur costs, and the availability of public facilities for the common good. The benefits received by the government include: making it easier for the government to carry out development projects according to the spatial plan, creating areas in accordance with the principles of environmental management, which means there is legal certainty for development in accordance with the designation of the land or area. Another benefit is that it really helps the land certification process as an orderly land administration and the location of the object of consolidation can be made a map. The obstacles that occur in the implementation of land consolidation are the land area is not in accordance with the attached SPPT (Tax Notice Payable), then the settlement of these obstacles the consolidation implementation committee re-measures the parcel of land.

Keywords


Land Consolidation; Rural; Ulayat land

Full Text:

PDF

References


Chamsah, A.A., (2011), Hukum Agraria (pertahanan Indonesia) Jilid 1, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Fajar, M., dan Yulianto, A., (2010), Dualisme Penelitian Hukum Normatif & Empiris, Yogyakarta, Pustaka Pelajar.

Gafar, O, (2015), Beberapa Pengalaman Mengenai Masalah Keagrariaan Pertanahan Di Kodya Bukit Tinggi Forum Penyuluhan Agraria Dan Diskusi Tata Guna Tanah Sehubungan Dengan Perencanaan Pembangunan Daerah, Jakarta: UI Press, 2015.

Harsono, B, (2013), Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan.

Hutagalung, A.S., (2017), Kondominium dan Permasalahannya, Jakarta, Badan Penerbit FH UI.

Ismaya, S, (2011), Pengantar Hukum Agraria, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Jayadinata, J.T., (2014), Tata Guna Lahan Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan dan Wilayah, Bandung: ITB.

Kalo, S., (2015), Kapita Selekta Pertanahan, Studi Tanah Perkebunan di Sumatera Timur, Medan: USU Press.

Limbong, B., (2012), Hukum Agraria Nasional, Jakarta Selatan: Margareth Pustaka.

Raharjanto, A.D., (2018), Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Secara Swadaya Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Saptomo, A., (2010), Hukum dan Kearifan Lokal; Revitalisasi Hukum Adat Nusantara, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sembiring, R., (2012), Eksistensi Hak Ulayat Atas Tanah Dalam Masyarakat Adat Simalungun, Medan: Pustaka Bangsa Press.

Sitorus, O., (2012), Keterbatasan Hukum Konsolidasi Tanah Perkotaan sebagai Instrumen kebijakan Pertanahan Partisipatif dalam Penataan Ruang di Indonesia, Yogyakarta: Mitra Kebijakan Tanah Indonesia.

Supriadi, (2017), Hukum Agraria, Jakarta: Sinar Grafika.

Sumardjono, M.S.W., (2011), Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi dan Implementasi, Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Soetikno, I., (2010), Politik Hukum Agraria Nasional, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Wahid, M., (2018), Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik Atas Tanah, Jakarta: Republika,

Wargakusumah, H., (2015), Hukum Agraria Buku Panduan Mahasiswa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wiranata, I.G.A.B., (2015), Hukum Adat Indonesia Perkembangan dari Masa ke Masa. Bandung: Citra Aditya Bakti.

Yusriyadi, (2010) Industrialisasi & Perubahan Fungsi Sosial Hak Milik Atas Tanah, Cet. 1, Yogyakarta: Genta Publishing,

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Agraria (UUPA)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.

Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 4 Tahun 1991 Tentang Konsolidasi Tanah.

Elu, A., Yuwono, T., Yuningsih, T., & Afrizal, T. (2021). Partisipasi Masyarakat Dalam Implementasi Kebijakan Desentralisasi Administratif di Sub Distrik Pante-Makassar. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 968-973. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.781

Syafira, A., Kurniawati, E., & Hadi, N. (2021). Wisata Alam Coban Putri Sebagai Objek Dalam Penguatan Ekonomi Masyarakat Desa Tlekung. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 1105-1112. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.809

Nurhamidah & Malau. W (2018). Persepsi Masyarakat terhadap Kegiatan Mangkal Waria di Kelurahan Sipolu-Polu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 1 (2): 104-109.

Suharyanto, A. Harianja, R.S.H.K. Ndraha, P.W. Saragih, I.S.K. Sipayung, K.F. Harahap, N. & Nababan, R. D. (2019). Indigenous Knowledge Masyarakat Etnis Karo Terhadap Pengelolaan Tumbuhan Hutan Di Desa Lingga, Kabupaten Karo. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 1 (3): 162-169.

Abdina, M.F. (2019). Analisis Dampak Perkebunan Kelapa Sawit Terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Asahan. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS). 2 (2): 292-304.

Tarigan, A., Isnaini, I., Tuahman, T., & Nasution, I. (2020). Perlindungan Hukum terhadap Masyarakat Muslim Kota Medan tentang Produk Makanan Halal (Studi Proses Sertifikasi Halal Oleh Majelis Ulama Indonesia Kota Medan). Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 2(3), 619-632. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v2i3.135

Ambat, A., Sahari, A., & Perdana, S. (2020). Penanggulangan Bentrok Massa Akibat Konflik Pertanahan Oleh Satuan Brimob Polda Sumatera Utara. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 3(1), 70-77. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v3i1.195

Masyhuri, A., Purnaweni, H., Herawati, A., & Priyadi, B. (2021). Kolaborasi Antar Stakeholders Dalam Manajemen Bencana Tanah Longsor Di Kota Semarang. Journal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS), 4(2), 854-862. doi:https://doi.org/10.34007/jehss.v4i2.759

Silaban, J. Minin, D. & Muazzul. (2019). Peran Polri dalam Menyelesaikan

Perkara Pemakaian Tanah Tanpa Izin dari yang Berhak atau Kuasanya yang Sah. ARBITER: Jurnal

Ilmiah Magister Hukum, 1(2): 167-174

Sitepu, S.R. Ediwarman & Marlina. Kebijakan Hukum Pidana Terhadap Pertanggung

Jawaban Pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak Sebagai Tindak Pidana Ringan (Studi Pengadilan Negeri Lubuk

Pakam). ARBITER: Jurnal Ilmiah Magister Hukum. 2(1) 2020: 33-41




DOI: https://doi.org/10.31289/arbiter.v3i1.651

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 ARBITER: Jurnal Ilmiah Magister Hukum

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Arbiter: Jurnal Ilmiah Magister Hukum

Program Pascasarjana Magister Hukum, Universitas Medan Area
Email: [email protected]
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License
This text will scroll from right to left