Pengujian Kompos Limbah Media Baglog Jamur dan Biochar Cangkang Kernel Kelapa Sawit pada Bibit Okulasi Karet (Hevea Brasiliensis) yang Ditumpangsari dengan Tanaman Padi
Abstract
Testing of Compost Waste Baglog Media Fungus and Biochar Palm Kernel Shells in Rubber Grafting Seeds (Hevea Brasiliensis) intercropped with Rice Plants. This thesis is under the guidance of Ir. Gusmeizal, MP as supervisor I and Dr.Ir. Sumihar Hutapea MS, as supervisor II
This research was conducted in Sampali Village, Percut Sei Tuan District, Deli Serdang Regency, North Sumatra, on May 28-September 8, 2018.
The research method used was a factorial randomized block design (RAK) consisting of 2 treatment factors, namely, mushroom baglog compost media waste (K) and oil palm kernel biochar (B) where compost treatment was 3 levels and oil palm kernel biochar treatment was 4 level. Factor I: Compost of mushroom baglog media waste with 3 levels of concentration ie K0 = Control (without compost), K1 = Baglog compost of 50 grams / polybag, K2 = Baglog compost of 100 grams / polybag. While Factor II: Biochar palm kernel with 4 levels, namely: B0 = Control (without Biochar), B1 = Giving Biochar Palm Kernel 10 grams / polybag, B2 = Giving Biochar Palm Kernel 20 grams / polybag, B3 = Giving Biochar Kernel 10 grams / polybag, B2 = Giving Biochar Palm Kernel 20 grams / polybag, B3 = Giving Biochar Kernel Palm Oil 30 grams / polybag, each treatment was repeated 3 times.
The parameters observed in this study consisted of shoot bud rupture time, shoot height (cm), number of strands (leaves), leaf area, leaf color, stem diameter. The results showed that the treatment given had no significant effect on all parameters.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
[BPS] Badan Pusat Statistik Mandailing Natal.2009. Mandailing Natal dalam Angka.Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal. Panyabungan
Adetiya, N., Hutapea, S., & Suswati, S. (2017). Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annum L.) Bermikoriza Dengan Aplikasi Biochar Dan Pupuk Kimia. Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 1(2), 126-143. doi:https://doi.org/10.31289/agr.v1i2.1130
Adlina, dkk. (2010). Penyambungan Batang Bawah dan Batang Atas. Penebar Swaday.Jakarta
Aini, S., Mardiana, S., & Siregar, R. (2019). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) (Studi Kasus: Kabupaten Deli Serdang). Jurnal Agriuma, 1(1). doi:https://doi.org/10.31289/agr.v1i1.2309
Anwar, C., (2006). Perkembangan Pasar dan Prospek Agribisnis Karet di Indonesia.Pusat Penelitian Karet, MedanApriadji, W.H. 2002.Memproses Sampah. Penebar Swadaya. Jakarta
Apriadji, W.H. (2002). Memproses Sampah. Penebar Swadaya. Jakarta
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung.2014. Bandar Lampung dalamAngka Tahun 2014. Bandar Lampung; BPS Kota Bandar Lampung
Budiman, H. (2012). Budidaya Karet Unggul. Pustaka Baru. Yogyakarta.
Darmanti, S,, Setiari, N., dan Romawati, T.D. (2008). Perlakuan defoliasi untuk meningkatkan pembentukan dan pertumbuhan cabang lateral jarak pagar (Jatropha curcas). Fak. MIPA Universitas Diponegoro
Daslin, A. (2008). Bahan Tanaman Klon Karet Unggul. Balai Penelitian SungeiPutih. Medan.
Ghazali S dan Pratiwi PS, (2009). Usaha Jamur Tiram Skala Rumah Tangga. Jakarta: Penebar Swadaya.
Goenadi, D.H. (2008). Energi alternatif biochar: Solusi untuk krisis energi dan pangan. www.unisosdem.org/article_detail.php? Diakses tanggal 18 Juni 2012.
Gonçalves, P,d,s, M,d,a Silva, L,r,l, Gouvêa1, E, j, Scaloppi Junior (2006). Genetic VariabilityFor Girth Growth and Rubber Yield in Hevea brasiliensis Sci. Agric. (Piracicaba, Braz.), (63) 3: 246-254.
Harjadi SS. (2002). Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Hartatik, W. dan Widowati, L.R. (2006). Pupuk Kandang, Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Bogor
Hartman, H., dan Susanto. (2002). Penanganan Pasca Pan en Karet.Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hasibuan, J., Panggabean, E., & Hutapea, S. (2019). Aplikasi biochar cangkang kernel kelapa sawit dan limbah baglog jamur terhadap pertumbuhan dan produksi padi beras merah pada pertanaman karet. Jurnal Ilmiah Pertanian ( JIPERTA), 1(2), 123-132
Ilyasa, M., Hutapea, S., & Rahman, A. (2018). Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L) terhadap Pemberian Kompos dan Biochar dari Limbah Ampas Tebu. Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 3(1), 39-49. doi:https://doi.org/10.31289/agr.v3i1.1119
Indarty, I,S, (2007). Batasan umur kebun kayu okulasi untuk perbanyakan tanaman karet. Wartaperkaretan.Pusat penelitian karet. Lembaga riset perkebunan Indonesia. (26) 2: 52-57.
Izhar, L, dan Miildaezanti. (2005). Penampilan Beberapa Varietas Padi Gogo Yang Ditanam Diantara Karet Muda.
Kala, D.R., A.B. Rosenani, C.I. Fauziah, L.A. Thohirah. (2009). Composting oil palm wastesand sewage sludge for use in potting media of ornamental plants. Malaysian Journal of Soil Science. 13: 77-91.
Khalid, I., O. Sulaiman, R. Hashim, W. Razak. N. Jumhuri, M.S.M. Rasat. (2015). Evaluationon layering effects and adhesive rates of laminated compressed composite panels made from oil palm (Elaeis guineensis) fronds. J. Materials and Design. 68: 24-28.
Kuswanhadi, (1992). Pengaruh batang bawah pada pertumbuhan dan produksi batang atastanaman karet.Pusat penelitian perkebunan sembawa.Asosiasi penelitian danpengembangan perkebunan Indonesia.7(1):21-26.
Lakitan B. (1996). Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman. Cetakan I PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Leiwakabessy, F. M. (1988). Kesuburan Tanah.Diktat Kuliah Kesuburan Tanah, Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. 294 hal.
Lingga, P dan Marsono. (2005). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Lizawati. (2002). Analisis Interaksi Batang Bawah dan Batang Atas Pada Okulasi Tanaman Karet. Tesis.Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Maonah, S. (2010). Penanganan Limbah Perusahaan, www.siti maonah. word press .com. (13 Desember 2010)
Marchino, F. (2011). Pertumbuhan stum mata tidur beberapa klon entres tanaman karet (Hevea brasiliensis Muell.) pada batang bawah PB 260 di lapangan.
Maryani. (2007). Aneka Tanaman Perkebunan, Pusat Pengembangan UniversitasRiau. Pekanbaru.
Musnoi, A., Hutapea, S., & Aziz, R. (2017). Pengaruh Pemberian Biochar Dan Pupuk Bregadium Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L). Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 1(2), 160-174. doi:https://doi.org/10.31289/agr.v1i2.1132
Pusat Penelitian Karet. (2003). Pengelolaan Bahan Tanaman Karet. Sungai Putih. Sumatera Utara.
Risdiyanto, I. Dan Setiawan R, (2007). Metode Neraca Energi Untuk Menghitung Perhitungan Indeks Luas Daun Menggunakan Data Citra Satelit Multi Spektral. J. Agromet Indonesia 21 (2): 27-38
Rubiyah. (2012), Pemanfaatan Limbah Baglog Jamur Tiram. Dinas Pertanian Kabupaten Asahan, http://pertanian asahan, blog spot. co. id/2012/04/ Pemanfatan- Limbah-Baglog-Jamur-Tiram 20, html. 2012:
Siregar, R.A.. (2012). MorfologiTanamanKaret.http://rudsiregar.blogspot.com/2009/01/morfologi-tanaman-karet.html. Diakses pada tanggal 10 September 2013.
Rupani, P.F., R.T. Singh, M.H. Ibrahim, N. Esa. (2010). Review of current palm oil mill effluent (POME) treatment methods: Vermicomposting as a sustainable practice. World Applied Science Journal.10(10): 1190-1201.
Setyamidjaja, D. (2003), Karet dan Pengelolahan, Kanisius yogjakarta
Sianturi, H.D.S. (2002), Budidaya Tanaman Karet, Fakultas Pertanian USU, Medan
Sidik Siregar, R., Pane, E., & Mardiana, S. (2019). Pengujian Beberapa Varietas Jamur Tiram Pada Kombinasi Mediaserbuk Ampas Tebu Dan Serbuk Gergajian Dengan Penambahan Molase Dan Limbah Ampas Tahu.. Jurnal Ilmiah Pertanian ( JIPERTA), 1(1), 26-36
Steer, J. (1999). Structure and Reactions of Chlorophyll. www.ch.ic.ac.uk [18 Maret 2008]
Steriner C. (2007), Soil charcoal amandments maintain soil fertility and establish carbon sink-research andprosfects. Soil Ecology Res Dev, 1-6.
Sukarmin, Ihsan, F., & Endriyanto. (2009). Teknik perbanyakan F1 mangga dengan menggunakan batang bawah dewasa melalui sambung pucuk. Bul. Tek. Pert., 14(2): 58-61.
Sulaeman, D. (2011). Efek Kompos Limbah Baglog Jamur Tiram Putih (plering ostreanus Jacquin) terhadap Sifat Fisik Kimia Tanah serta Tumbuhan Bibit kuning (Passiflora edulis var. Flavicarpa Degner).Institut Pertania Bogor.
Susilowati dan Raharjo, B, (2014). Petunjuk Teknis Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostereatus var florida) yang Ramah Lingkungan. Materi Pelatihan Agribisnis KMPH. Kerjasama GTZ Germany dan Balai PengkajianTeknologi Pertania Sumatra Selatan.
Tim Penulis PS. (2008). Panduan Lengkap Karet. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wahyuni, M., Simanjuntak, J., & Sitompul, I. (2018). Efektivitas Fungisida Berbahan Aktif Heksakonazol terhadap Penyakit Jamur Akar Putih Bibit Tanaman Karet (Hevea brasiliensis). Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 3(1), 1-10. doi:https://doi.org/10.31289/agr.v3i1.1799
Woelan, S. (2005). Pengenalan Klon Karet Unggul Baru Penghasil Lateks-Kayu. Balai penelitian Sungei Putih. Medan.
DOI: https://doi.org/10.31289/jiperta.v2i2.333
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License