Pengaruh Konsentrasi Air Kelapa dan Air Cucian Beras dan Lama Perendaman Terhadap Perkecambahan Benih Kacang Hijau (Vigna radiata L.)

Srimaulinda Srimaulinda, Kiki Nurtjahja, Riyanto Riyanto

Abstract


Air kelapa adalah senyawa alami kompleks yang sering digunakan sebagai pengatur tumbuh alami.   Penggunaan air kelapa sebagai bahan organik merupakan alternatif dari penggunaan bahan sintetis pada tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi limbah dalam air kelapa dan air cucian beras serta lama perendaman terhadap perkecambahan biji kacang hijau. Parameter yang diamati adalah tinggi globul, jumlah radikula, dan panjang radikula. Berdasarkan hasil penelitian, air kelapa dan air cucian beras berpengaruh terhadap tinggi bulu dimana bulu tertinggi terdapat pada kombinasi (20 ml air kelapa + 80 ml air cucian beras dan perendaman 2 jam). Panjang radikula terpanjang ditemukan pada kombinasi (10 ml air kelapa + 90 ml air cucian beras dan perendaman 6 jam). Jumlah akar paling banyak terdapat pada kombinasi (50 ml air kelapa + 50 ml air cucian beras dan perendaman 6 jam).


Keywords


konsentrasi; perendaman; air kelapa; air cucian beras

Full Text:

PDF

References


Djajanegara, I. (2010). Pemanfaatan limbah buah pisang dan air kelapa sebagai bahan media kultur jaringan anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) tipe 229. Jurnal Teknologi Lingkungan, 11(3), 373-380.

Eni, R., Sari, W., & Moeksin, R. (2015). Pembuatan bioetanol dari air limbah cucian beras menggunakan metode hidrolisis enzimatik dan fermentasi. Jurnal Teknik Kimia, 21(1), 14-22.

Ernawati, E., Rahardjo, P., & Suroso, B. (2017). Respon Benih Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Kadaluarsa Pada Lama Perendaman Air Kelapa Muda Terhadap Viabilitas, Vigor Dan Pertumbuhan Bibit. Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science), 15(1).

Hikmah, N. (2015). Pemanfaatan Ekstrak Kulit Singkong dan Air Cucian Beras pada Pertumbuhan Tanaman Sirsak (Annona muricata L.) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Irfan, M. (2013). Respon bawang merah (Allium ascalonicum L) terhadap zat pengatur tumbuh dan unsur hara. Jurnal Agroteknologi, 3(2), 35-40.

Lutfia, U., Rugayah, R., Hendarto, K., & Andalasari, T. D. (2017). Respons pertumbuhan setek batang buah naga merah (Hylocereus costaricensis) terhadap pemberian air kelapa. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 17(3), 149-156.

Purniawati, D. I., Sampurno, S., & Armaini, A. (2014). Pemberian air kelapa muda dan air cucian beras pada bibit karet (Hevea brasiliensis) stum mata tidur (Doctoral dissertation, Riau University).

Ramadan, V. R., Kendarini, N., & Ashari, S. (2016). Kajian pemberian zat pengatur tumbuh terhadap pertumbuhan stek tanaman buah naga (Hylocereus costaricensis). Jurnal Produksi Tanaman, 4(3).

Riyadi, A., & Istiqomah, N. (2013). Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Tanah terhadap Pemberian Air Cucian Beras Coklat di Lahan Rawa Lebak. Rawa Sains: Jurnal Sains STIPER Amuntai, 3(2), 86-92.

Simangunsong, N. L., Lahay, R. R., & Barus, A. (2017). Respon Pertumbuhan dan Poduksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Konsentrasi Air Kelapa dan Lama Perendaman Umbi: Response of growth and production of onion (Allium ascalonicum L.) on concentration of coconut water and tuber soaking time. Jurnal Online Agroekoteknologi, 5(1), 17-26.

Sulis, S., & Pangesti, R. (2015). Pengaruh pemberian air tauge dan air kelapa terhadap pertumbuhan tunas nilam (Pogestemon cablin Benth) secara in vitro. STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa, 8(01).

Sulistiyorini, I., Ibrahim, M. S. D., & Syafaruddin, S. (2012). Penggunaan Air Kelapa dan Beberapa Auksin untuk Induksi Multiplikasi Tunas dan Perakaran Lada Secara In Vitro. Jurnal Tanaman Industri dan Penyegar, 3(3), 231-238.

Supriyanto, B. (2013). Pengaruh cekaman kekeringan terhadap pertumbuhan dan hasil padi gogo lokal, kultivar jambu. Agrifor: Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 12(1), 77-82.

Tampubolon, A., Mardiansyah, M., & Arlita, T. (2016). Perendaman Benih Saga (Adenanthera Pavonina L.) dengan Berbagai Konsentrasi Air Kelapa Untuk Meningkatkan Kualitas Kecambah (Doctoral dissertation, Riau University).

Wardiah, W., Linda, L., & Rahmatan, H. (2014). Potensi limbah air cucian beras sebagai pupuk organik cair pada pertumbuhan pakchoy (Brassica rapa L.). Jurnal Biologi Edukasi, 6(1), 34-38.

Widiastoety, D. (2014). Pengaruh auksin dan sitokinin terhadap pertumbuhan planlet anggrek Mokara. Jurnal Hortikultura, 24(3), 230-238.

Zistalia, R. P., Ariyanti, M., & Soleh, M. A. (2018). Air Cucian Beras Sebagai Suplemen Bagi Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit. Jurnal hutan pulau-pulau kecil, 2(2), 230-237.




DOI: https://doi.org/10.31289/jibioma.v3i2.751

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Biologi UMA (JIBIOMA)

Fakultas Biologi
Universitas Medan Area
Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License